Rabu, 31 Desember 2014

pengertian dan bidang - bidang profesi akuntan



1. Pengertian profesi akuntan
                Profesi adalah suatu perkerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi yaitu dokter, tentara, pilot, dan guru.
                Menurut Internasional Federation of Accounting, yang di maksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang perkerjaan yang memgunakan keahlian di bidang akuntasi, termasuk bidang perkerjaan akuntan publik, akuntan internal yang berkerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang berkerja di pemerintahan, dan akuntan sebagai pendidik. Adapun dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup perkerjaan yang dilakukan oleh akuntan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazim terdiri dari perkerjaan audit, akuntansi, pajak, dan konsultan manajemen.

2. Bidang – bidang profesi akuntan
                Orang  yang beroperasi di bidang akuntansi disebut akuntan. Akuntan dapat dipandang sebagai profesi, seperti dokter dan psikiater. Jenis – jenis profesi akuntan antara lain sebagai berikut.
A. Akuntan Internal
      Akuntan yang berkerja pada perusahaan tertentu dan berstatus sebagai karyawan atau pegawai perusahaan tersebut. tugas akuntan internal antara lain:
·         Menyusun sistem akuntasi.
·         Melaksanakan kegiatan akuntasi.
·         menyusun anggaran perusahaan.
·         menyusun laporan keuangan.
·         menangani perpajakan.
·         melakukan pemeriksaan.
B. Akuntan pemerintah
                Akuntan internal yang berkerja atau berstatus sebagai pegawai pada lembaga Negara tertentu, seperti BPKP,BPK, dan departemen keuangan milik Negara lainnya.
C. Akuntan publik
        Akuntan yang melakukan pemeriksaan secara independen yang memberikan jasanya atas imbalan tertentu. Untuk menjadi seorang akuntan publik harus mendapatkan izin dari departemen keuangan. pada umunya akuntan publik memiliki kantor sendiri. Adapun tugas dari akuntan publik adalah sebagai berikut.
·         Memeriksa laporan keuangan secara independen.
·         Mengelola jasa perpajakan.
·         Menyusun sistem akuntasi.
·         Melakukan studi kelayakan.
·         Menyedikan jasa konsoltasi manajemen.
D. Akuntan pendidik
                Akuntan yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan. Profesi akuntan pendidik dapat berupa pengajaran akuntasi, penyusun kurikulum akuntasi, dan penyusunan buku – buku akuntasi.

Jumat, 26 Desember 2014

definisi pengangguran





1. Pengertian pengangguran
            Pengangguran merupakan angkatan kerja yang belum atau sedang mencari perkerjaan. Pengangguran terjadi karena jumlah penawaran tenaga kerja lebih besar dari pada permintaan tenaga kerja. Dengan kata lain, terjadi surplus penawaran tenaga kerja dipasar tenaga kerja.
            Pengangguran serikali menjadi salah satu permasalahan bagi Negara – Negara berkembang, kerena jumlah penduduk dari tahun ke tahun terus mengalami pertambahan. Tetapi tidak didukung dengan peningkatan kemampuan ekonomi, baik pemerintah maupun swasta yang tidak secepat peningkatan jumlah penduduk. terjadinya ketimpangan antara laju permintaan lapangan kerja ini mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah pengangguran.

2. Tingkat pengangguran
            Tingkat pengangguran merupakan perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Jika di masukkan ke persamaan, dapat di peroleh sebagai berikut.
                                                         


3. Macam – macam pengangguran
A. Pengangguran sukarela (Voluntary)
            Merupakan angkatan kerja yang tidak berkerja disebabkan merasa sudah dicukupi kebutuhan hidupnya, kalaupun berkerja biasanya mereka manginginkan pendapatan yang lebih besar.
B. Pengangguran terpaksa (Involuntary)
            Merupakan bagi mereka yang ingin berkerja, tetapi permintaan tenaga kerja belum tersedia. Pengangguran involuntary ini dapat dibedakan menjadi pengangguran konjungtur, musiman, terbuka, terselubung, dan struktural.
1. Pengangguran konjungtur
            Pengangguran konjungtur atau pengangguran siklis merupakan pengangguran yang terjadi karena adanya fluktuasi aktivitas ekonomi suatu Negara. misalnya, krisis moneter atau depresi sehingga berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan dan buruh.
2. Pengangguran musiman
            Merupakan suatu penganguran yang terjadi karena factor musim. Misalnya, para pekerja bangunan dan petani yang berkerja kerena dipengaruhi factor musim.
3. Pengangguran terbuka
            Merupakan mereka yang benar – benar menganggur atau tidak memiliki pekerjaan. Contohnya, mahasiswa yang baru lulus kuliah dan belum berkerja.
 4. Pengangguran terselubung
            Merupakan mereka yang tidak sepenuhnya menganggur atau mereka berkerja, tetapi di bawah standar jam.
5. Pengangguran structural
            Merupakan pengangguran yang disebabkan oleh perubahan struktur ekonomi suatu Negara. Misalnya struktur ekonomi agraris kemudian berubah menjadi struktur ekonomi industri. Pengangguran structural dapat di akibatkan oleh dua kemungkinan yaitu permintaan yang berkurang atau karena kemajuan dan penggunaan teknologi.

4.Dampak dari adanya pengangguran
A. Dampak pengangguran terhadap individu yang mengalaminya
·         Secara psikologis pengangguran dapat menghilangkan kepercayaan diri pelaku.
·         Pengangguran dapat manghilangkan mata pencaharian dan pendapatan individu yang mengalaminya.
·         Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan pelakunya, kerena keterampilannya akan hilang jika semakin lama tidak di gunakan dan di kembangkan.
·         Pengangguran dapat mengurangi fungsi akal sehat pelaku, di karenakan kebutuhan manusia harus terpenuhi, semantara pendapatan tidak ada, akibatnya seseorang bisa nekad mencari jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
B. Dampak pengangguran terhadap perekonomian nasional
·         Pendapatan masyarakyat dan penerimaan Negara dari pajak menjadi turun.
·         Pendapatan rill masyarakyat lebih rendah dari pada pendapatan pontensialnya sehingga tingkat kemakmuran akan rendah.
·         Pertumbuhan ekonomi secara nasional turun karena semakin banyak pengangguran.
·         Dapat mendorongnya tingkat kriminalitas yang dapat berdampak kepada tingkat keamanan dalam berusaha.
·         Daya beli masyarakyat turun sehingga berdampak terhadap tingkat permintaan barang dan jasa.
·         Pengangguran dapat menimbulkan ketidak stabilan terhadap politik dan sosial.

5. Cara mengatasi pengangguran
A.    Bagi pengangguran itu sendiri, mereka harus dapat mengembangkan kreatifitasnya melalui berwiraswasta sendiri.
B.     Pengembangan program kerja sama dengan luar negeri dalam pemanfaatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
C.     Pengembangan sektor usaha informal, sepeti home industry.
D.    Perluasan kesempatan kerja, melalui pembukaan industri padat karya di wilayah yang banyak mengalami pengangguran.
E.     Pengembangan program transmigrasi, dengan tujuan menyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector informal di wilayah tertentu.
F.      Peningkatan investasi, baik yang bersifat pengembangan, maupun investasi melalui pendirian usaha – usaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja.
G.    Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang bersifat praktis sehingga seseorang tidak harus menunggu kesempatan kerja, akan tetapi dia sendiri yang akan mengembangkan usahanya.
H.    Dikembangkannya sekolah – sekolah yang mengarahkan pada peningkatan kecakapan hidup, seperti SMK.

6. Peran pemerintah dalam mengatasi pengangguran
A.    Mendorong tercipta dan berkembangnya wirausaha baru. Misalnya, melalui program bantuan pemodalan usaha yang diberikan melalui BUMN, kementrian KUKN, Menpora, dan kementerian lainnya.
B.     Mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK).
C.     Melakukan bursa tenaga kerja dalam rangka mempertemukan antara permintaan tenaga kerja dengan penawaran tenaga kerja.
D.    Mengadakan perluasan tenaga kerja melalui pengembangan proyek – proyek umum atau mendirikan industri – industri yang bersifat padat karya.
E.     Mengembangkan program kerja sama dengan luar negeri dalam pemanfaatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
F.      Miningkatkan mutu tenaga kerja di Indonesia, dengan cara meningkatkan pendidikan formal, pelatihan tenaga kerja dengan formasi yang baik, mengadakan proyek magang bagi calon tenaga kerja, peningkatan kesehatan dan perbaikan gizi.